Jejak Langkah Sri Irdayati, Mendidik Bos Sejak dari Lingkungan Rumah

Senin, 04 November 2024
Memperkenalkan semangat kewirausahaan sejak usia muda ternyata sangat memungkinkan. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pendidikan ini belum cocok untuk siswa di sekolah dasar, Sri Irdayati berhasil membuktikan bahwa asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar.

Sri Irdayati, lahir di Pemangkat, Kalimantan Barat pada 6 Juli 1985, percaya bahwa mengenalkan bisnis dan manajemen kepada siswa sekolah dasar adalah langkah penting. Penerapannya pun sebenarnya tidak membutuhkan persiapan yang terlalu kompleks.

Tantangan dalam pendidikan ini bergantung pada cara penyampaian konsep tersebut kepada anak-anak.

Membangun "BOS" di Rumah Sewa


Jejak Langkah Sri Irdayati

Sri Irdayati mengadakan kelas bisnis gratis di rumah kontrakan milik suaminya, Dedi Purwanto, seorang instruktur bahasa Inggris. Dalam kelas ini, metode pengajaran dirancang agar anak-anak dapat memahami kewirausahaan dengan cara yang menarik.

Misalnya, tujuh anak berusia 6-12 tahun belajar bagaimana memulai usaha manik-manik dan mencatat laporan keuangan sederhana. Mereka tidak hanya belajar menghitung jumlah manik-manik, tetapi juga merangkainya menjadi gelang dan kalung.

Dengan penuh semangat, Sri Irdayati mengajak anak-anak untuk mencoba hal baru, “Bagaimana kalau kita berbelanja sekarang?” ajaknya.

Anak-anak pun menyambut gembira ajakan tersebut. “Ayo, ayo, Bu. Saya mau coba jualan!” seru salah satu anak dengan antusias.

Sri Irdayati menyebut mereka sebagai "BOS," akronim dari Bakal Orang Sukses. Harapannya, ini menjadi doa agar para peserta kelas bisnisnya kelak bisa sukses, berkontribusi pada ekonomi pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Dalam kegiatan ini, anak-anak berperan aktif. Ada yang menjadi penjual, sementara lainnya bertindak sebagai pembeli.
“Bu, dagangan saya sepi pembeli. Saya nggak mau jualan kalau rugi!” keluh seorang anak laki-laki kepada Sri Irdayati.
Sri Irdayati membesarkan hatinya, “Tenang, Bos pasti bisa!”

Sri Irdayati merasa bahwa anak-anak mulai memahami konsep jual-beli serta keuntungan dan kerugian melalui kegiatan ini. Dia berharap program kelas bisnis gratis ini akan membantu anak-anak menjadi pebisnis sukses di masa depan.

Pentingnya Pembelajaran Literasi Keuangan dari Usia Dini


Mendidik Bos Sejak dari Lingkungan Rumah

Literasi keuangan adalah keterampilan hidup yang penting, mengingat transaksi keuangan menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian.

Anak-anak pada usia dini cenderung meniru hal-hal yang mereka lihat dan dengar dari lingkungan, suatu fenomena yang dikenal sebagai "monkey see, monkey do." Tahapan ini adalah waktu krusial dalam membentuk perilaku dan kebiasaan anak, di mana mereka belajar dari tindakan orang-orang di sekitar.

Oleh karena itu, perilaku dan ucapan orang dewasa di sekitar anak-anak sangat memengaruhi kebiasaan yang akan melekat hingga dewasa. Literasi keuangan yang diajarkan sejak kecil sangat penting untuk membentuk karakter dan kebiasaan anak dalam mengelola keuangan mereka di masa depan.

Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang nilai uang, kebiasaan menabung, kemampuan mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan, serta nilai berbagi.

Tanggapan Terhadap Rendahnya Tingkat Literasi Keuangan dan Inisiatif Sri Irdayati


Menurut survei literasi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, tingkat literasi keuangan di kalangan penduduk usia 15-17 tahun hanya mencapai 43,28 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 49,68 persen.

Langkah Sri Irdayati, yang dimulai dari rumah kontrakan, mungkin tampak sederhana namun berpotensi membawa dampak besar di masa mendatang. Dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak dapat dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan keuangan yang mungkin mereka jumpai nanti.

Berkat dedikasinya, Sri Irdayati dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang kewirausahaan pada tahun 2010. Semangat dan komitmennya untuk memajukan masa depan Indonesia terus berlanjut dari Semarang, Jawa Tengah. Mari Berkarya, Bersama, dan Berkelanjutan. (*)

#LFAAPADETIK2024

Sumber:
  • E-booklet 15th Satu Indonesia Awards 2024 Bersama, Berkarya, Berkelanjutan
  • https://infobanknews.com/tingkat-literasi-keuangan-usia-15-17-tahun-rendah-ojk-ungkap-penyebabnya/
  • https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20629
  • https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1640750-obsesi-sri-irdayati-muncul-miliuner-baru-dari-kelas-gratis-garapannya
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9