Halo, sobat layar.
Hari ini saya akan berbagi cerita yang bisa jadi terkesan serius, tapi enggak, kok, saya akan coba bawakan secara santai meskipun tentu saja harus disikapi dengan serius karena efeknya biasa berdampak luar biasa bagi dunia. Ini tentang perlindungan anak dan bagaimana hukum di negara kita mengaturnya. Hm, anak harus dilindungi sebab apa, ya?
Salah satu kasus yang sedang naik daun beberapa hari terakhir ini adalah peristiwa penganiayaan yang dilakukan anak seorang pejabat tinggi. Dengan dalih ‘memberikan perlindungan’ pada orang lain, anak tersebut bersama dengan temannya melakukan tindakan tak terpuji.
Hukum mengatur bagaimana cara menindaklanjuti pemberian hukuman pada kasus semacam ini. Dan tentu saja, ada kalanya sesuatu itu menimbulkan pro dan kontra. Seperti halnya kasus ini.
Pasalnya, ada salah seorang pelaku masih berstatus anak. Menurut Ahli Hukum Pidana Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), penahanan terhadap salah seorang pelaku yang berusia 15 tahun tidak seharusnya dilakukan.
Penahanan Pelaku Anak di Bawah Umur
Ternyata ada ketentuan dalam perundang-undangan negara kita yang mengatur setidaknya harus ada tiga alasan objektif pihak kepolisian jika ingin melakukan penahanan terhadap anak di bawah umur.
- Melarikan diri
- Diduga melakukan tindak pidana lagi
- Merusak barang bukti
Jadi masih menurut ahli pidana hukum anak KemenPPPA, penahanan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dihindari undang-undang perlindungan anak secara yuridis. Bahkan bisa jadi penyidik kepolisian malah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak jika menahan pelaku anak tanpa alasan kuat.
Nah, selanjutnya, bagaimana jika ada anak yang berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur? Apakah ia benar-benar akan terbebas dari hukum? Wah, untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengikuti kajian lebih mendalam lagi terkait hukum dan undang-undang perlindungan anak, ya.
Anak Bersinggungan dengan Hukum, Adakah Kontrol yang Lepas?
Begini, segala sesuatu dalam hidup ini akan nyaman jika berjalan di atas jalur yang benar. Untuk itu diperlukan akar yang benar pada tempat yang tepat hingga akhirnya bisa meminimalisir terjadinya hal-hal di luar jalur, sehingga anak tidak perlu bersinggungan dengan hukum.
Bercerita dengan keluarga
Waktu bersama keluarga adalah yang paling utama baik dalam keadaan suka maupun duka. Menumpahkan isi hati pada orang tua akan membuka banyak pemikiran baru yang bisa jadi tidak terpikirkan sebelumnya.
Berbicara dengan orang tua kerap dipikirkan sebagai hal yang sulit. Padahal ini tidak benar adanya. Sebagai anak kita tentu bisa memahami rutinitas yang mungkin mengambil banyak fokus orangtua. Melihat situasi lalu memutuskan untuk bercerita adalah waktu terbaik.
Dengan bercerita pada keluarga, bisa jadi sebagai anak mendapatkan nasihat jika hal yang akan dilakukan tidak benar dan sebaliknya, bisa mendapatkan dukungan saat perilaku sesuai aturan. Bersama keluarga akan tercipta kekuatan baru dalam kehidupan.
Melakukan hobi
Saat melakukan hobi, seseorang akan menaruh fokus pada hal tersebut. Kerjakan saja hobi yang disukai karena hal itu akan membuat diri terbebas dari ceruk kejahatan yang selalu mengintai.
Traveling bersama teman
Berjalan-jalan bersama teman adalah hal yang menyenangkan. Apalagi jika traveling itu dilakukan dengan perencanaan yang matang. Bisa jadi planning menuju tempat wisata sudah direncanakan jauh-jauh dari. Perlengkapan dan agenda acara sudah disusun
Eits, jangan salah karena bisa jadi lokasi traveling bukan tempat yang membutuhkan bujet mahal. Membentang tenda kemah dan lebih dekat dengan alam adalah salah satu cara traveling bikin sekaligus healing.
Saat traveling, sobat bisa menghabiskan waktu dengan berbagi hal-hal positif, berbagi energi, menceritakan harapan dan impian hingga pada akhirnya membentuk kekuatan baru untuk mewujudkan harapan dan impian masing-masing.
Lebih dekat dengan alam juga akan mengajarkan bahwa ketenangan dan kenyamanan dalam hidup ini sangat mahal harganya. Membangun suasana support team dapat menghindarkan diri dari hal-hal tidak baik yang bisa jadi mencari cari mewarnai diri.
Berkumpul dengan organisasi positif
Manusia adalah makhluk sosial yang tentu saja sangat tergantung pada pertolongan orang lain. Mulai dari hal sederhana ada saja hal-hal yang membutuhkan saat bersama menjadi kekuatan luar biasa.
Organisasi di sini tentu tak jauh berbeda dengan OSIS yang merupakan kesatuan memegang peranan penting di sekolah. Organisasi bisa membantu pembentukan karakter sehingga memiliki pandangan baru terhadap satu hal.
Bisa jadi timbul satu isu dalam masyarakat, bukan? Anggota organisasi tentu memiliki masing-masing opini yang bisa bertemu dalam rapat diskusi. Tentu saja arah dari ujung permasalahan yang dibahas adalah sesuatu yang baik
Bergabung dengan organisasi berpandangan luas akan membuat cakrawala ikut terbuka lebih luas. Lagi-lagi karena organisasi ini bersifat positif ia akan mengarahkan ke arah hidup yang lebih baik pula.
Memiliki target
Dalam hidup ini target bisa membantu hidup lebih semangat. Seolah saat berjalan di sebuah lorong gelap dan ada cahaya yang menunggu di ujungnya. Seseorang akan berlomba mencari cara agar cepat sampai meraih cahaya tersebut.
Target-target yang disusun tak harus sesuatu yang besar, juga bisa hal sederhana. Jangka waktu untuk meraihnya juga bisa diatur. Ingin dicapai dalam waktu singkat atau panjang.
Nah, sobat lima cara di atas cukup simpel, bukan? Melindungi anak dari hukum memang kesannya serius, tapi dengan memanfaatkan hal-hal yang ‘terkesan’ biasa terkadang kita tidak menyadari dampak luar biasa yang bisa saja terjadi.
Siap untuk menjadi lebih baik dan memperkuat perlindungan anak dari hukum dengan hal sederhana? Yuk, bagikan pendapat sobat terkait hal ini di kolom komentar!
Sumber:
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/02/20432511/penahanan-ag-pacar-mario-terbentur-uu-perlindungan-anak?page=all
#TantanganBlogspedia
Be First to Post Comment !
Posting Komentar